Kamis, 06 Agustus 2020

ARTIKEL IMLIAH : PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP KELAS XI TPHP 1 SMK NEGERI 1 TRENGGALEK TAHUN PELAJARAN 2015/2016

ABSTRAK

Hasil belajar peserta didik menurut W. Winkel (1989:82)  adalah keberhasilan yang dicapai oleh peserta didik, yakni prestasi belajar peserta didik di sekolah yang diwujudkan dalam bentuk angka. Hasil belajar ini dapat digunakan untuk mengukur ketuntasan belajar peserta didik. Peserta didik dinyatakan telah tuntas belajar jika nilai yang peroleh di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Jika peserta didik mendapatkan nilai dibawah KKM maka peserta didik tersebut harus melaksanakan pembelajaran remedial.

Berdasarkan Hasil Nilai Tes Awal , diketahui hasil belajar biologi kelas XI TPHP 1 cukup rendah, 70 % peserta didik dibawah KKM. Selama ini guru menggunakan metode diskusi dan juga tanya jawab. Akan tetapi hasil belajar dari peserta didik  nampak belum maksimal. Sebagian besar peserta didik cenderung pasif merasa jenuh bosan dan  tidak tertarik untuk berusaha memahami materi , sedangkan yang aktif hanya beberapa peserta didik tertentu saja. Hal ini berdampak pada hasil belajar yang sebagian besar di bawah KKM.

Penelitian dilaksanakan dalam rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Trenggalek, tanggal 15 Januari sampai dengan 26 Pebruari 2016. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas XI TPHP 1 yang berjumlah 30 orang. Analisis dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan mengkaji semua data yang dikumpulkan melalui lembar observasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil belajar peserta didik. Peningkatan hasil belajar peserta didik dapat dilihat dari ketuntasan belajar siswa pada siklus I dan siklus II. Pada siklus I ketuntasan belajar klasikal siswa hanya mencapai 56,7%, sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 90%.

Beberapa saran yang dapat diberikan peneliti sehubungan dengan penelitian yang telah dilaksanakan antara lain adalah sebagai berikut jika dilaksanakan penelitian lagi maka  sebaiknya dalam melaksanakan penelitian ini dilakukan dalam rentang waktu yang lebih panjang lebih dari 2 siklus tindakan. Hal ini bertujuan agar peneliti dapat lebih mengoptimalkan kemampuan hasil belajar peserta didik. Selain itu, di ukur variabel-variabel lain seperti dari segi ranah psikomotor yaitu kemampuan ilmiah peserta didik.

 Kata Kunci: Model Pembelajaran, Discovery Learning, hasil belajar,

 A.     Pendahuluan

 Hasil belajar peserta didik menurut W. Winkel (1989:82)  adalah keberhasilan yang dicapai oleh peserta didik, yakni prestasi belajar peserta didik di sekolah yang diwujudkan dalam bentuk angka. Hasil belajar ini dapat digunakan untuk mengukur apakah peserta didik tersebut telah tuntas dalam belajar ataukah belum. Peserta didik dinyatakan telah tuntas belajar jika nilai yang peroleh di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Jika peserta didik mendapatkan nilai dibawah KKM maka peserta didik tersebut harus melaksanakan pembelajaran remedial. Berdasarkan Hasil Nilai Tes Awal , diketahui hasil belajar biologi kelas XI TPHP 1 cukup rendah.

 Berdasarkan Hasil Nilai Tes Awal , diketahui hasil belajar biologi kelas XI TPHP 1 cukup rendah, 70 % peserta didik dibawah KKM. Selama ini guru menggunakan metode diskusi dan juga tanya jawab. Akan tetapi hasil belajar dari peserta didik  nampak belum maksimal. Sebagian besar peserta didik cenderung pasif merasa jenuh bosan dan  tidak tertarik untuk berusaha memahami materi , sedangkan yang aktif hanya beberapa peserta didik tertentu saja. Hal ini berdampak pada hasil belajar yang sebagian besar di bawah KKM.  Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu di terapkan sebuah model pembelajaran yang dapat membuat semua peserta didik terlibat serta dapat membuat pembelajaran tersebut lebih bermakna dan dapat meningkatkan hasil belajar. Menurut Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (2014: 42) model pembelajaran Discovery Learning menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak di ketahui. Pada Discovery Learning materi yang disampaikan tidak disampaikan dalam bentuk final akan tetapi peserta didik didorong untuk mengidentifikasi apa yang diketahui selanjutnya dengan mencarisendiri informasi, mengorganisasi dan membentuk (konstruktif) apa yang mereka ketahui dan mereka pahami dalam suatu bentuk akhir. Sehingga penggunaan pembelajaran ini dapat merubah kondisi belajar yang pasif menjadi lebih aktif.

Berdasarkan permasalahan tersebut maka dilakukan sebuah Penelitian Tindakan Kelas dengan harapan dapat meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning Materi Klasifikasi Makhluk Hidup Peserta Didik Kelas XI TPHP 1 SMK Negeri 1 Trenggalek Tahun Pelajaran 2015-2016.

 B.     Metode Penelitian

Penelitian dilaksanakan dalam rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus. Siklus Penelitian meliputi rencana tindakan, tindakan, observasi dan refleksi. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Trenggalek, tanggal 15 Januari sampai dengan 26 Pebruari 2016. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas XI TPHP 1 yang berjumlah 30 orang. Kelas ini dipilih berdasarkan hasil tes awal pra siklus hasil belajar Biologi semester I cukup rendah, 70% nilai peserta didik dibawah KKM, sehingga kelas tersebut belum mencapai ketuntasan belajar secara klasikal.  Instrumen yang digunakan dalam penelitian tersebut berupa tes tulis yang dilakukan disetiap akhir siklus dan non tes dengan cara menggunakan lembar observasi. Analisis dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan mengkaji semua data yang dikumpulkan melalui lembar observasi.

 

C.     Hasil Penelitian

1.      Pra Siklus

Berdasarkan Hasil Nilai Tes Awal , diketahui hasil belajar biologi kelas XI TPHP 1 cukup rendah, 70 % peserta didik dibawah KKM. Selama ini guru menggunakan metode diskusi dan juga tanya jawab. Akan tetapi hasil belajar dari peserta didik  nampak belum maksimal. Sebagian besar peserta didik cenderung pasif merasa jenuh bosan dan  tidak tertarik untuk berusaha memahami materi. Dapat di simpulkan bahwa berdasarkan tes awal yang telah dilakukan prestasi belajar peserta didik kelas XI TPHP 1 cukup rendah.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut makan disusun rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning. Model pembelajaran ini mengajak peserta didik untuk aktif selama proses pembelajaran  dan membuat pembelajaran tersebut lebih bermakna sehingga peserta didik lebih mudah dalam memahami materi dan dapat meningkatkan hasil belajar.

 

2.      Siklus I

Pada siklus ini dilakukan Perencanaan, Tindakan, Observasi dan Refleksi. Berdasarkan hasil observasi dapat dikemukakan hasil yang diperoleh pada siklus I, yaitu proses pembelajaran model Discovery Learning dapat berjalan dengan baik, meskipun pada awal kegiatan pesertaa didik masih bingung belum bisa mengidentifikasi masalah. Hal itu disebabkan karena peserta didik belum terbiasa dalam mengidentifikasi masalah berdasarkan stimulasi yang dihadirkan guru. Selain itu, terdapat perubahan hasil belajar peserta didik, sebelum dilakukannya penelitian saat dilaksanakan tes awal ketuntasan klasikal peserta didik sebesar 30%, pada siklus I ini sudah meningkat meskipun masih cukup rendah yaitu 56,7% peserta didik yang tuntas dalam menguasai klasifikasi tumbuhan, sedangkan 43,3% peserta didik yang lain belum tuntas dalam menguasai materi tersebut. Berdasarkan hasil pada siklus I tersebut maka diperlukan tindakan selanjutnya pada siklus II dengan beberapa rencana perbaikan.

 

3.      Siklus II

Pada siklus II juga ini dilakukan tahap Perencanaan, Tindakan, Observasi dan Refleksi.. Berdasarkan hasil observasi dapat dikemukakan hasil yang diperoleh pada siklus II, yaitu proses pembelajaran model Discovery Learning dapat berjalan dengan baik, awal kegiatan peserta didik sudah mampu mengidentifikasi masalah. Selain itu, terdapat perubahan hasil belajar peserta didik, Pada siklus I ketuntasan belajar peserta didik sebesar 56,7%, disiklus II ini bertambah menjadi 90%.

 

D.     Pembahasan

Setelah dilaksanakan tindakan dalam penelitian dan diuraikan tentang perbandingan paparan data, maka ditemukan hasil penelitian sebagai berikut.

a)    Pembelajaran model Discovery Learning pada siklus I dan II telah dilakukan dengan baik sesuai dengan tahapan/sintaks yang ditentukan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil analisis ketercapaian langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan guru menunjukkan persentase sebesar 100%. Adapun menurut (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014 : 42) sintaks dari Discovery Learning meliputi Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan), Problem statement (pernyataan/identifikasi masalah), Data collection (pengumpulan data), Data processing (pengolahan data), Verification (pembuktian), Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi) .Pada siklus I pembelajaran ini berjalan kurang begitu lancar, hal ini disebabkan karena peserta didik belum terbiasa dengan pembelajaran yang diterapkan. Peserta didik belum mampu membuat rumusan masalah sendiri berdasarkan rangsangan/stimulasi yang disajikan.  Pada Siklus II guru memperbaiki konsep stimulasi dengan menghadirkan objek nyata di dalam kelas dan hasilnya peserta didik dapat merumuskan masalah dengan baik.

b)   Prestasi belajar peserta didik pada siklus I masih sangat rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis ketuntasan belajar klasikal peserta didik yang hanya mencapai 56,7%, sehingga perlu diadakan pembelajaran remidial untuk peserta didik yang tidak tuntas dalam belajar klasifikasi tumbuhan. Hal ini disebabkan karena belum semua peserta didik bisa terlibat aktif selama proses pembelajaran.  Pada Discovery Learning materi yang akan disampaikan tidak disampaikan dalam bentuk final akan tetapi peserta didik didorong untuk mengidentifikasi apa yang ingin diketahui dilanjutkan dengan mencari informasi sendiri kemudian mengorgansasi atau membentuk (konstruktif) apa yang mereka ketahui dan mereka pahami dalam suatu bentuk akhir. Penggunaan Discovery Learning, mengubah pembelajaran yang teacher oriented ke student oriented. Merubah modus Ekspository peserta didik hanya menerima informasi secara keseluruhan dari guru ke model Discovery peserta didik menemukan informasi sendiri  (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014 : 42). Sehingga jika peserta didik belum bisa masuk ke dalam tujuan pembelajaran

Discovery Learing maka akan berpengaruh terhadap hasil belajarnya. Pada siklus II telah terjadi peningkatan prestasi belajar. Ketuntasan belajar pada siklus II telah mencapai persentase sebesar 90%. Pada siklus II ini peserta didik mulai terbiasa dan mampu masuk ketujuan penerapan  Discovery Learing sehingga terjadi peningkatan hasil belajar peserta didik dari siklus I ke siklus II. Berikut  disajikan dalam sebuah Tabel peningkatan hasil belajar peserta didik siklus I dan Siklus II
Untuk mempermudah visualisasi peningkatan pada Tabel 1  tersebut, berikut disajikan diagram batang peningkatan prestasi belajar peserta didik berdasarkan hasil tes yang dilakukan pada  siklus I ke siklus II.

Sehingga dengan demikian, berdasarkan data dan pembahasan tersebut diketahui bahwa Model Pembelajaran  Biologi Discovery Learning pada Materi Klasifikasi Makhluk Hidup  dapat  Meningkatkan Hasil Belajar Biologi di kelas XI TPHP 1 Semester Genap SMK Negeri 1 Trenggalek Tahun Pelajaran 2015-2016.


A.     Daftar Pustaka

 

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Tahun Ajaran 2014-2015 Mata Pelajaran Biologi SMA/SMK. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

 

Hamalik, Oemar.1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:UI-Press

 

Darwati, Erni. 1995. Korelasi Antara Kemampuan Belajar Bervikir Verbal, Kemampuan Ketrampilan Proses dan Sikap Kerja aboratorium dengan Prestasi Belajar Biologi siswa Kelas 1 SMAN Srengat Kabupaten Blitar Tahun Ajaran 1994/1995. Skripsi. Tidak diterbitkan. Malang: FMIPA IKIP.

Suparno, Paul. 1997. Filsafat Kontruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius

 

Surakhmad, Winarno.1980. Metodelogi Pengajaran Nasional. Bandung : Jemmars

 

Susanto, Pudyo. 1999. Strategi Pembelajaran Biologi di sekolah Menengah. Malang: FMIPA UM

 

Susilo, Herawati dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Malang: Bayumedia

 

Syah, M. 1996. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. PT Remaja Rosdakarya, Bandung

 

Winkel, W.S. 1989. Psikologi Pengajaran. Jakarta : Gramedia

Rabu, 04 Maret 2020

TARI KALATIDHA SIRNA



Tari ini pertama kali di launching sekitar bulan November tahun 2018, untuk mengikuti event festival tari di salah satu dinas Kabupaten Trenggalek. Pada saat itu ditentukan bahwa tari tersebut adalah tari garapan dengan tema kebangsaan. Kami yang nota bene hanyalah penyuka seni otodidak, tidak memiliki background pendidikan sarjana Seni, hanya bisa meraba kira kira jenis tarian yang akan digarap itu bagaimana. Kami berkumpul untuk membicarakannya, pada saat itu saya hanya menentukan jenis musik yang dipakai, yang jelas menyisipkan beberapa unsur musik mulai dari bali, jawa tengah sampai ke khas jawa timuran. Salah satu teman yang berprofesi guru bahasa Jawa yang menguasai musik Karawitan menterjemahkan konsep saya, untuk tari saya hanya membuat konsep simple menceritakan penghianatan diantara para prajurit sehingga memecah belah persatuan. Tarian tersebut di terjemahkan oleh alumni dan salah satu siswa menjadi gerak tari. Kami menyadari  kurangnya pengetahuan kami tentang tari. Kami hanya mencoba dan berusaha untuk membuat sebuah tari dan musik garapan yang bagus menurut kacamata kami.

Hingga saat event berlangsung eksekusi dari musik maupun tari tidak mengecewakan sebenarnya, kami cukup puas tetapi kami belum mendapatkan kejuaraan yang pada saat itu hanya diambil juara I, II dan III. Apakah pada saat itu kami kecewa ? ya kami cukup kecewa, namun saya membesarkan hati anak-anak yang terlibat, ada catatan dari dewan juri terkait tampilan kami hal ini yang akan menjadi evaluasi kami untuk perbaikan tari ke depannya. 
Penampilan Pertama Tari Kalatidha Sirna 
Memang setelah event tersebut sempat atim terlihat patah semangat, namun saya yakin karya yang kami buat bersama ini memiliki taste sendiri. Maka kami mulai mengevaluasi, kami buat untuk beberapa event disekolah seperti event pentas seni, demo ekskul dan akhirnya kami konsen untuk kegiatan festival tari yang akan diadakan di Unesa bulan Oktober 2019.

Penampilan  Tari Kalatidha Sirna di event Pensi

                            Penampilan  Tari Kalatidha Sirna di event MPLS Demo ekskul

Saya melihat bahwa tim tari dan karawitan sekarang ini adalah tim yang hebat, mudah untuk di koordinasi mudah menangkap materi bahkan memiliki kreativitas tinggi. Tidak ada sebenarnya yang bisa mengeklaim Tari Kalatidha itu ciptaan siapa karena kami membuatnya bersama-sama dengan menyumbangkan ide-ide, baik gerakan maupun musik. Bahkan untuk ditampilkan di unesa kami menambah musik Turangga Yaksa musik Khas Kab Trenggalek. Tujuannya simple untuk membangkitkan jiwa Trenggalek isme bagi yang telah mengenal kabupaten kami, karena musik Jaranan Turangga Yaksa terutama musik lawungnya cukup familier, se familier saat kita mendengar musik Tari Remo di jawa Timur pasti auto tanjak. Maka saat anak Trenggalek mendengar musik Turangga yaksa akan auto Lawung begitu istilah anak-anak.

Setelah melalui beberapa perubahan konsep akhirnya kami melakukan rekaman musik, prosesnya juga cukup memakan waktu dari pukul 16.00 sampai dengan 22.00 WIB. Namun hasilnya juga sangat memuaskan, meski harus beberapa kali take vocal karena kendala tiba-tiba masalah teknis, mic mati laptop eror, sempat data record hampir hilang dan yah akhirnya kami dapat menyelesaikannya dengan hasil mixing suara jernih. 
Take vocal



Recording musik

Berbekal hasil rekaman kami buat latihan tetap ada beberapa perbaikan sana sani dari beberapa gerakan. Jangan tanya prosesnya cukup menguras waktu tenaga dan air mata. Mengapa demikian? ada kalanya para penari teledor dengan kedisiplinan waktu, hal sepele tapi akibatnya juga fatal karena menyangkut kesehatan mereka juga kalau pulang terlalu larut. Tak bosan bosan selalu saya tekankan untuk lebih disiplin dan menghargai waktu. Saya paham benar tari itu bagian dari seni, seni itu juga berkaitan dengan mood dan suasana hati seseorang, namun jika kita lebih menghargai waktu maka kita bisa manfaat kan untuk hal-hal yang lain. Jujur sempat saya menegur keras karena mereka mengabaikan kesepakatan durasi latihan yang kami sepakati. Properti belum disiapkan mereka harus lembur sampai hampir dini hari di sekolah. Meski yang lembur adalah penari laki-laki tapi jelas saya memiliki tanggung jawab atas itu, karena kesehatan mereka sangat penting. Namun mereka abai, Alhamdulillah tidak ada yang jatuh sakit.




Proses latihan


Sampai pada akhirnya hari yang ditunggu-tunggu tiba, kami berangkat dengan penuh pengharapan. Tidak muluk muluk sebenarnya harapan kami, kami hanya yah paling tidak  salah satu dari 10 kategori adanyang nyantol Kategori tersebut diantaranya adalah : 5 penyaji Terbaik non Rangking, penari terbaik PA/PI, Best Supporter, Juara I, II, III dan Juara Umum. Sampai di unesa kami melakukan blocking, karena pengalaman tahun 2016 kami pernah juga mengikuti event tersebut dan kami mengabaikan blocking alhasil batas panggung untuk menari kami tidak mengetahui. Setelah blocking kami cek in di tempat menginap yang telah disediakan.

Berangkat dari Trenggalek

Menunggu antrian Blocking di Gedung Sawunggaling

Blocking

Keesokan harinya kami yang mendapatkan no urut penampilan 06 bersiap dari subuh untuk make up dan berganti kostum, target yang saya sampaikan ke anak anak adalah menarikan tarian yang terbaik, percaya diri, pola lantai bersih rapi dan juga gerak tari yang tak lepas dari wirasa/menjiwai, jangan terlalu emosi, dan dieksekusi dengan power yang sama. Saya yang menunggu di bangku penonton jangan ditanya lagi yang saya rasakan, adalah gugup luar biasa. Kalau di depan para penari saya berusaha menguasai diri menyalurkan energi positif, optimis dan juga ketenangan...namun siapa yang tau dalam hati saya yang sebenarnya. Dan mereka pun tampil sesuai dengan harapan, kompak, rapi meski ada beberapa kesalahan namun tidak terlalu nampak, Jiwa mereka menyatu dengan tarian, merinding saya ketika Slompret berbunyi tanda musik Turangga Yaksa dimulai. Menurut informasi alumni yang menjadi offical di backstage banyak Mahasiswa senior yang mendekat mendengar musik Turangga Yaksa mahasiswa senior yang berasal dari Trenggalek langsung terlihat semangat dan euforia mungkin dengan mendengar musik tersebut mengajak sedikit bernostalgia dengan tanah kelahirannya.  


Proses Make Up

 Menungu upacara Pembukaan

Tim Belakang Panggung


Memang ada beberapa kejadian yang mungkin sedikit di luar logika setelah para penari menarikan tarian ini. Namun cerita ini saya skip lain waktu akan saya ceritakan. Lalu sampailah pada pengumuman yang kami nanti-nantikan. Dalam hati kecil saya ada secercah harapan karena tarian anak-anak dapat dikategorikan bagus menurut saya, namun apalah saya saya bukan Dewan Juri, Hanya kalimat-kalimat doa yang terlantun dengan harapan ada satu kategori yang nyantol.

Saat diumumkan 5 kategori non ranking nomor urut penampilan kami tidak disebutkan, pupus sudah harapan karena kami karena untuk dapat juara I, II atau III itu imposible, kami cukup sadar diri siapa kami. Sampai akhirnya saat di umumkan Juara III, II dan I, fikiran saya melayang sibuk dengan menyusun kata-kata yang tepat untuk menghibur dan menenangkan tim saat perjalanan pulang nanti. Tiba-tiba saya mendengar teriakan dari seluruh tim kami...saya tertegun karena benar-benar saya tidak menyimak apa yang di umumkan dewan Juri. Ternyata nomor urut kami di dinyatakan sebagai Juara tak tanggung tanggung Juara I, mimpi pun rasanya tidak, rasa tidak percaya memenuhi fikiran saya. Benarkah atau hanya salah dengar, sampai saat salah satu tim kami mengeshare rekaman suara saat pembacaan kejuaraan membuat saya baru benar-benar percaya. Ucapan Syukur tak henti-hentinya kami ucapkan.

Ada beberapa hal yang bisa saya ambil hikmah dari proses yang telah kami lewati, untuk membuat sebuah tarian tidak bisa instan, butuh proses perbaikan disana sini. Butuh pengorbanan baik itu waktu maupun tenaga, butuh loyalitas dan totalitas. Butuh dukungan moral maupun spiritual. Komentar para pakar perlu di dengar dan diperhatikan untuk kemudian menjadi evaluasi. Jangan pernah lelah maupun putus asa dan yang paling penting adalah menjaga kekompakan tim. Ini yang tidak mudah, satu tim terdiri dari beberapa anak dengan berbagai sifat, sikap dan karakter apalagi di usia remaja tentu banyak konflik diantara mereka. Menerima segala kelebihan dan kekurangan teman adalah kunci utamanya.

Tari Kalatidha Sirna, tari yang menceritakan perjuangan para prajurit yang menghadapi penghianatan pasukannya sendiri, berjuang sampai ketitik darah penghabisan. Kalatidha Sirna = Musnahnya segala hal buruk.
Penggalan Syair dalam tari Kalatidha Sirna :
Sun manembah, sun amemuji, mring kang Maha Agung awiwiti Krida, Labuh negara, ngukebing bangsa
Kridaning satriya wutahing ludira pecahing dada oncate nyawa, lelabuhan nira tan kena kinira, hambela negara angrukebi bangsa

Senin, 09 April 2018

Sekolah yang ini apa yang itu???

Aku rasa kegalauan orang tua akan terasa saat akan menyekolahkan anak mereka untuk pertama kali, yang jelas semua orang tua akan memilih pendidikan yang terbaik untuk anaknya. Apalagi jika itu di usia yang masih dini, usia dimana pembentukan karakter dari si Anak. Jangan sampai kita salah memberikan pendidikan yang paling dasar. Pernah mendengar golden age, usia keemasan yaitu usia 0-5 tahun, usia dimana usia terbaik untuk perkembangan otak dan juga fisik seorang anak. menurut artikel yang aku pernah baca, untuk usia tersebut anak tidak dianjurkan untuk di jejali materi-materi tentang membaca menulis dan berhitung. Akan tetapi aku sendiri juga sedikit heran, dari yang aku tau (maaf kalau salah) materi di kelas 1 SD sekarang lebih rumit sehingga seorang anak ketika masuk kelas 1 lebih baik jika sudah bisa membaca, menulis dan berhitung. Sehingga sekarang banyak ortu yang mewajibkan anak-anaknya bisa calistung di usia dini bahkan sampai di les kan (privat) untuk bisa calistung di luar jam pelajaran.

Setelah berkecamuk dengan banyak pemikiran di benakku aku memahami bahwa tipe parenting orang tua beda-beda tidak bisa disamakan. Ada yang merasa bangga jika anak dari usia dini sudah pandai calistung tapi ada juga ortu yang berpendapat usia 0-5 tahun anak hanya boleh untuk bermain. Aku bukan tipe orang yang menyalahkan pendapat orang lain, karena tiap ortu berhak mendidik anaknya masing-masing sesuai taste mereka. Lalu Ikut manakah aku??? kayaknya di tengah-tengah aja deh...cari sekolah yang banyak mengeksplore kegiatan motorik anak, yang ga terlalu banyak menuntut menghafal, menulis berhitung dan membaca. Jika pun ada materi itu dilakukan dengan fun, sambil bermain. Sehingga si anak tidak merasa jika sedang belajar. Nah pertanyaan selanjutnya sekolah mana yang tepat dan sesuai dengan keinginan tersebut????

Ehmmm...pilihan sulit dan itu pun membuat aku galau berbulan-bulan, karena ya usia kakak bulan Mei nanti sudah 4 tahun, awalnya aku dan suami punya keinginan untuk menyekolahkan saat usia 5 tahun langsung ke TK tapi difikir-fikir lagi si kakak perlu bersosialisasi dengan teman-teman baru karena selama ini terbiasa sendiri di rumah. Akhirnya diputuskan oke lah dimasukkan kelompok bermain saja saat usia 4 tahun. Observasi di berbagai sekolah cukup menguras pemikiran, sekolah A begini, sekolah B begini sekolah C begini.

Ada satu sekolah yang bagus pendidikan agama cuma dari segi kebersihan dan interaksi ke siswa kurang, siswa cenderung dibiarkan mungkin maksudnya biar mandiri, cuma akunya tidak sreg melihat kurangnya interaksi dari guru ke siswa terutama si kakak. Karena 3 kali kakak mencoba untuk gabung di sekolah tersebut dan ke ortu wali pun interaksinya kurang...entahlah apa kebetulan atau gimana. Selain itu jam belajarnya cukup panjang 07.30 sampai 11.45 meski dapat makan siang kok aku merasa terlalu lama ya untuk anak usia 4 tahun??? Nah hari ke tiga mencoba ikut gabung  si Kakak di tunggu sama Uti nya (Neneknya), uti juga merasakan apa yang aku rasakan, bahkan beliau sempat melihat kamar mandi yang lumayan kotor (mungkin kebetulan belum sempat dibersihkan), jadi semakin membulatkan tekadku untuk mencari alternatif sekolah lain.

Untuk sekolah selanjutnya aku perlu riset dulu, mencari info kesana kemari ke teman-teman yang anaknya pernah bergabung di kelompok bermain. Setelah sesi wawancara dengan beberapa teman akhirnya pilihan mulai mengerucut ke sebuah sekolah, jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah dan kebetulan sekolahnya memiliki instagram sehingga bisa sedikit mengintip kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Kelihatannya sangat menarik, anak-anak banyak diajak belajar secara kontekstual yaitu pembelajaran nyata dilingkungan seperti diajari menanam bunga, memanen telur puyuh, belanja ke minimarket, ke tempat pembibitan ikan dan lain-lain. Selain itu dari segi seni juga ada ekskul seperti menyanyi, menari dan juga menggambar. Jam belajarnya standar jam 08.00-11.00 ditambah 30 menit untuk ekskul.

Saat datang kesana dan mencoba untuk mencari informasi mereka menerima dengan tangan terbuka, interaksi yang aku lihat dengan siswa lebih hangat, dan terasa homei banget suasananya. Si Kakak kelihatannya juga nyaman untuk sementara ini. Rencananya tetep akan mencoba trial yang diberikan selama 3 kali pertemuan. Jadi sistemnya mereka kasih trial 3 x pertemuan untuk anak-anak bisa beradaptasi nah kalau nanti siswa baru tersebut sudah nyaman baru dipersilahkan untuk bergabung...ga harus bulan juli sewaktu-waktu gabung boleh.

Ok dicoba dulu Bismillah semoga ini yang terbaik untuk si kakak....

Minggu, 08 April 2018

Fenomena Kue Artis Hitz/Kekinian...

Tidak tau kenapa tiba tiba pingin nulis tentang kue yang lagi hits saat ini, kue-kue yang dimiliki  oleh beberapa artis. Apakah aku tertarik?? iya jelas sekali secara saya penyuka kue/cake yang lembut. Dan seperti yang kita ketahui bahwa beberapa kue dari artis ternama tersebut "kelihatannya" sangat menggiurkan, lumer dan membuat kita berulang kali menelan ludah saking enaknya (dari tampilan dan promonya). Berhubung lokasi kue kue tersebut cukup jauh bagaimana caraku untuk mendapatkannya?? Gampang, sekarang kan ada jasa penitipan atau istilahnya "Jastip" jadi biasanya siapa yang pergi ke kota si kue tersebut membuka jasa titip dengan mengganti 10-15rb ga mahal kan?? ya daripada datang sendiri ke kota tersebut udah jaraknya jauh transportnya pasti lebih mahal.

nah berikut adalah untuk beberapa kue yang pernah aku coba dan pendapat pribadiku terkait kue tersebut :

  1. Vallen cake kue nya Via Valen lokasinya di kota Surabaya, Aku dapat ini cukup mudah sih karena suami kerja di Surabaya jadi kalau weekend pas pulang gitu aku minta untuk membelikan. Tampilan kue ini cukup unik dengan bentuk love. Untuk packaging luar kotak segi empat seperti biasa cuma box nya itu kurang tebal sehingga saat dibawa perjalanan jauh terkadang membuat bentuk kue berubah karena tertekan. Untuk rasa aku pernah merasakan 3 varian yaitu keju, strawberry dan banana choco. Dari ketiga varian tersebut rasa keju lebih enak menurut lidahku. Manisnya pas sedangkan kedua varian yang lain manisnya sedikit berlebihan. Nilainya menurutku 7,5 untuk kue ini.
    Strawberry Kepolen
    Sawangen Cheese
  2. Inul Cake kuenya Inul Daratista, kue ini juga lokasi di daerah Surabaya, tetapi cukup jauh dari kantor suami jadi biasanya kalau lagi pingin suami pesan lewat mas mas Go Food untuk dianter ke kantor baru di bawa pulang. Kue ini bentuknya memanjang seperti layaknya kue pada umumnya. Yang aku pesen tetep satu yaitu "Budhe Juwariah" yang ful keju. Packagingnya aku akui keren...karena box nya tebal jadi kalau misal menggunakan Jastip ga bakal penyok. Rasanya juga empuk lumer dan tidak eneg aku beri nilai 8,5 untuk rasa kue ini.
    Budhe Juwariah
  3. Asix Cake kuenya Anang Ashanty, kue ini lokasinya di daerah malang, kemarin di kasih oleh-oleh gratis oleh temen. Bentuk sama dengan punya inul memanjang gitu, untuk packaging agak tipis sehingga hati-hati kalau menggunakan Jastip bisa penyok/rusak bentuk rotinya. Untuk varian kemarin dapat red velved. Rasanya sih memang sedikit berbeda menurutku pewarnanya terlalu berlebihan sehingga mau makan sedikit ragu-ragu...warna merahnya waw banget. Cukup manis dan karena aku lebih suka asin gurih keju mungkin kurang pas di lidah. Tapi tetep aku ucapin makasih kepada temenku yang kasih oleh-oleh ini hehehe....dengan tidak mengurangi rasa hormat untuk rasa kue ini aku beri nilai 6,5.
    Loly Rainberry Velvet
  4. Bandung Makuta, kuenya Claudia Chintya Bella. Dari namanya jelas lokasi kue ini di Bandung Jawa Barat. Kenapa saya bisa beli??? ya jelaslah lewat Jastip kebetulan ada teman suami yang domisili di bandung buka jastip ya jadilah nitip sekalian karena penasaran. Nah karena suami tau kalau saya penggemar keju fanatik dia nitipnya yang ekstra keju. Jelas dari namanya taburan kejunya sangat "keterlaluan" banyaknya. Untuk bentuk biasa seperti kue pada umumnya memanjang cuma di pinggir rotinya kayak ada kue keringnya gitu..untuk packaging lumayan tebal jadi aman dari penyok. Rasanya d ilidah mantap cuma karena ekstra Cheese ya gitu deh asin...kalau yang tidak suka penggemar keju yang fanatik mending yang keju biasa aja bukan eksktra. Dari rasa aku kasih nilai 8.
    Bandung Makuta Ekstra Chesse
  5. Cake Kekinian Surabaya, ini bukan kue artis cuma katanya lumayan terkenal. Tau kue ini juga dari si Tante yang pulang bawa oleh-oleh. Bentuk kue ini memanjang dengan packaging agak tipis. Ukurannya juga lebih kecil dari kue yang lain. Varian rasa yang di belikan si Tante adalah "Oleo", untuk tampilan lumayan menggiurkan atas taburan oreo dan bawah kayak red velved gitu lumer di lidah. Kata suami sih agak eneg tapi bagiku tidak (yah namanya juga pecinta kue). Untuk rasa aku kasih nilai 8.
    Cake kekinian "Oleo"
    Nah Kesimpulannya adalah rata-rata kue artis / kekinian itu enak hehehe....tetapi sepertinya kue nya inul tetap no satu dihati. Ini belum nyoba kue artis lain sih...cuma menurutku alangkah lebih baik jika beli kue langsung di tokonya kemudian langsung dimakan jadi rasanya ga ada perubahan...karena kalau di taruh di kulkas mau tidak mau tetep ada perbedaan dari teksturnya, tentu itu akan mempengaruhi rasa, itu menurutku sih.
Selama hamil ini memang keinginan untuk makan cake manis sering terasa keterlaluan, seminggu tanpa cake rasanya hambar, jadi kalau lagi pingin banget ya order kue-kue lokal kayak roti gulung dengan taburan full keju, trus soti sobek isi keju atau pizza dengan mozarella yang tebal. Kalau ada waktu ngajak suami ke kota sebelah untuk beli kue Holand dengan taburan abon itu favoritku. 
Kue Abon

Yups ok itu ceritaku tentang kue-kue kekinian / arti nge hits atau apalah apalah...disambung lagi next time.

Jumat, 06 April 2018

Spa saat hamil boleh tidak???

Saat hamil usia diatas 30, cukup banyak keluhan yang dirasakan, mulai dari morning sickness sampai badan yang pegal dan cepat lelah. Ketidak nyamanan tersebut terkadang bikin mood naik turun. Untuk membuat kondisi nyaman sebenarnya banyak cara yang bisa dilakukan diantaranya adalah dengan memperbanyak me time. Masalahnya adalah jika kehamilan itu bukan yang pertama dan ada si Kakak yang juga meminta perhatian lebih maka waktu me time tersebut juga sering kurang apalagi kalau moms bekerja jadi ya benar-benar harus bersabar dulu...pulang kerja dengan badan yang pegal-pegal bahkan untuk tidur sering kesulitan karena saking capeknya.

Nah untuk mengatasi itu biasanya aku melakukan berbagai cara seperti melakukan spa khusus untuk ibu hamil. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika ingin spa saat hamil salah satunya Spa baru boleh dilakukan setelah usia kandungan diatas 3 bulan. Kemarin aku lakukan rutin setelah usia kandungan 4 bulan keatas. Sempat aku tanyakan ke mbak terapisnya emang ada bedanya kah daerah yang pijat untuk ibu hamil itu dengan saat kondisi tidak hamil? katanya ada seperti tidak diperbolehkan memijat daerah telapak kaki, biasanya kalau kondisi tidak hamil memang awal pemijatan adalah daerah area telapak kaki ditekan sedemikian rupa, selain itu juga tidak diperbolehkan memijat area pergelangan kaki dan juga perut. Saat pemijatan juga ada aturan sendiri, jadi aman untuk ibu hamil.

Biasanya aku cari paket ekonomis aja yaitu footbath, massage,  dan totok aura wajah. Kalau ada bugdet lebih bisa nambah body scrub, tapi kayaknya itu tidak terlalu urgent karena bagiku yang penting adalah badan ga pegal-pegal dan bisa melakukan aktivitas keseharian dengan baik.

Footbath : perendaman kaki di air hangat selama 15 menit dengan menggunakan garam terapis.
Massage : pemijatan di seluruh badan kecuali telapak kaki, pergelangan kaki dan perut.
Totok aura wajah : pemijatan di area wajah dengan menekan titik titik tertentu...(serius ini enak banget)
Body scrub : Kayak semacam lulur gitu jadi bisa untuk membersihkan tempat-tempat yang sulit dijangkau sendiri maklum saat hamil biasanya terbatas bisa menjangkau bagian tubuh sendiri dan yang jelas bisa lebih menghaluskan kulit.

Jadi kesimpulannya adalah boleh spa saat hamil asal harus dengan terapis yang benar dan tau kalau kondisi moms sedang hamil, dan spa itu sendiri di khususkan untuk ibu hamil. Selain itu spa hamil baru boleh dilakukan setelah usia kandungan diatas 3 bulan. Spa ini sangat membantu merileks kan tubuh sehingga memperbaiki mood, kadang aku sampai tertidur saat di massage.

Pemilihan terapis juga harus diperhatikan, moms lebih suka terapis yang karakter massage nya kuat atau sedang. Kalau aku biasanya pakai terapis yang kekuatannya massagenya sedang, karena pernah mencoba dengan terapis dengan karakter massage kuat badan sakit semua yang ada malah gosong-gosong.

Ok moms cukup sekian dulu...disambung next time

Rabu, 04 April 2018

CLBK dengan Si "Hitam" ???

Lagi lancar ide nih jadi kepikiran untuk posting lagi, kali ini tentang si "hitam" yang pernah mengisi ruang hati. Siapa si "hitam" itu? mari aku perkenalkan ciri-cirinya dia bikin nagih, kalau tidak merasakannya beberapa hari rasanya kepala mau pecah, bikin mata yang ngantuk jadi melek, rasanya benar-benar nikmat dan saat kamu mencoba berbagai jenis dari si hitam tersebut kamu akan mengalami sensasi di lidah yang luar biasa....yup dia adalah secangkir kopi.

Aku sudah berhenti tidak minum kopi selama 16 bulan ini, dan ini adalah kali kedua aku berhenti minum kopi.

Jadi begini dari dulu seingatku dari SD aku sudah menyukai kopi. Berawal dari mencicipi saat ada tamu yang datang kerumah sampai pada akhirnya punya keinginan untuk membuat sendiri. Perlu diketahui bahwa dari pihak keluarga tidak ada menyukai kopi, jadi adanya persedian kopi dirumah hanya di peruntukkan bagi para tamu yang datang. Kopi yang saya minum bukan sejenis kopi susu atau kopi instan (mana ada jaman dahulu kopi instan) jadi ya kopi hitam tumbuk sendiri (ibuk maksudnya yang menumbuk hehehe). Nah kebiasaanku minum kopi berlanjut sampai aku kuliah, saat kuliah inilah intensitas minum kopiku cukup tinggi tapi masih dalam kategori normal belum sampai pada level ketagihan kalau tidak meminumnya, karena kebanyakan yang aku minum saat itu adalah kopi instan, maklum anak kos. Nah setelah bekerja mulailah kembali ke si "Hitam" murni, dan dari saat itu saya kurang menyukai kopi instan karena rasanya yang kurang mantap. Efeknya adalah bikin nagih, sehari tidak minum rasanya kepala seperti ada paku yang menancap kepala mau pecah...(mengerikan) pusing yang luar biasa.

Kemudian saat menikah kebetulan kami harus menunggu kehamilan cukup lama yaitu sekitar 5 tahun, banyak usaha dari segi medis yang telah dilakukan sampai aku mencoba refleksi diri kira kira apa yang perlu aku ubah, dan ya aku mulai hidup sehat tidak makan/minuman instan, meniadakan vitsin/bumbu masak instan, sering minum jus buah terutama apel, wortel dan tomat, serta yang paling penting berhenti minum kopi. Ini benar-benar pilihan yang sulit. Tapi dengan penuh tekad aku jalani, Jangan dipikir semudah itu untuk keluar dari kategori penikmat si "hitam". Karena selama 1 minggu hanya bisa berbaring ditempat tidur untuk mengurangi rasa nyeri hebat di kepala (aku pilih waktu liburan untuk memulai berhenti dari aktivitasku meminum kopi). Hasilnya....yahc meski dari teori tidak ada signifikasi antara berhenti minum kopi dengan kehamilan akhirnya aku bisa hamil juga. Mengapa aku bilang ga ada signifikasi coba lihat ke sekeliling banyak juga kan ibu-ibu penikmat kopi ya tetep bisa hamil meski minum kopi tiap hari hehehe.

Nah aku hanya bisa bertahan untuk tidak minum kopi saat itu selama 2 tahun dan setelah itu....yups CLBK lagi...tidak tahan dengan godaan si "hitam". Tiga tahuan kemudian ternyata aku hamil lagi tetapi saat itu kondisi aku sedang tergila-gilanya dengan si "hitam" dan tidak tau kalau kondisiku sedang hamil....saat tau aku berusaha untuk berhenti minum kopi lagi meski tetap sama dengan perjuangan keras harus terbaring di tempat tidur selama 1 minggu, tanpa minum obat pereda nyeri, tapi sayang kondisi kurang memihak pada saat itu janinku tidak berkembang sehingga harus dikuretase, mulai saat itu aku bertekat untuk berhenti minum kopi. Alhamdulillah aku sendiri tidak merasakan ingin CLBK lagi, posisinya sudah tergantikan dengan si "coklat", ya...aku ganti kopiku dengan segelas coklat panas tiap paginya, awalnya ya gitu deh aneh di lidah tapi lama kelamaan juga ok, sampai 8 bulan kemudian aku hamil yang ketiga sampai sekarang. Di trimester ke tiga ini kelihatannya aku mulai tergoda lagi dengan si "hitam"  (>.<). Setiap si Mamak (ART) bikin untuk dirinya sendiri terkadang aku mendekat dan mengirup baunya....ehmmm menghirup aromanya saja sangat nikmat apalagi kalau mencicipinya ya??? upppss...

Sebenarnya menikmati secangkir kopi setiap hari itu tidak masalah kok, begitu kata beberapa artikel yang aku baca (hikz mencari pembenaran diri) tapi efek samping pada tubuh juga banyak kalau berlebihan. Dan sekarang semakin hitz nya kedai yang menawarkan berbagai jenis kopi mulai kopi asli Trenggalek seperti Kopi Van Dilem, Sengunglung dll lalu kopi kopi dari kota sebelah yang tak kalah ngehitz nya membuat aku berkali kali harus menelan ludah dan menguatkan iman.

Akankah aku CLBK setelah masa kehamilan ku ini??? atau kah aku merelakan si "hitam" untuk mengisi kenangan dalam hati saja???
We will see....

Good Morning....Selamat beraktivitas ^_^

Selasa, 03 April 2018

Persiapan persalinan si "Debay"

Seperti yang telah aku posting sebelumnya untuk mengisi masa cuti aku mau posting tentang persiapan persalinan yang mungkin akan terlaksana beberapa minggu kedepan. Gelisah? ya pastinya terlebih dimasa cuti ini yang jelas ga ada kegiatan yang berarti dirumah, nah untuk mengalihkan rasa gelisah ini aku habiskan waktu dengan membaca novel online, nulis blog dan juga main-main sama si kakak Amey tapi sering kewalahan juga karena dia yang aktif sedang mommy nya susah payah hanya sekedar duduk lesehan menggambar atau main Lego tapi cukup menikmati juga mengingat biasanya jarang waktu bisa bersama dengan si kakak.

Nah untuk persiapan persalinan kali ini sebenarnya ga terlalu ribet seperti saat  persalinan si kakak. Baju-baju dan perlengkapan kakak masih banyak yang bagus. kebetulan di usg debay juga perempuan jadilah  bongkar seluruh "harta karun" yang kemarin-kemarin udah dipacking. Terharu dan seru juga lihat baju-baju mungilnya si kakak saat bayi. Kak Amey sendiri sangat antusias ikut milih-milih meski ujung-ujungnya di buat main-main dibawa kesana kemari hehehe...

Ok yang aku siapkan diantaranya:
  • bedong bayi masih ada 2 lusin
  • popok kain masih banyak sekitar 2 lusin, rencana pingin nyoba clodi tapi entar aja, karena clodi itu ada kelebihan dan kelemahannya, klo kelebihan jelas ramah lingkungan, kekurangan nyucinya cukup butuh waktu lama apalagi kalau cuaca ga mendukung nah aku ga mau si mamak (ART) ngomel-ngomel gara-gara si clodi ga kering-kering hehehehe, entar aja klo debay udah usia diatas 3 bulan dicoba, karena jujur klo pakai diapers saat mo buang rasanya ada perasaan bersalah, kepada lingkungan (cieee....) dan juga sama uang (wkwkwk....secara diapers mahal dan sekali pakai gitu loh).
  • baju bayi ada 1 lusin campur ada yang pendek, tanpa lengan dan lengan panjang 
  • Jumper bayi ada 3, tp kayknya pesimis kepakai secara lengan panjang dan udara di Trenggalek kota itu ga seperti di pule tempat si Kakak dulu tinggal setelah lahir. Trenggalek kota udaranya panas, kalo di Pule itu daerah pegunungan yang pasti tempatnya adem dan seger.
  • Selimut bayi masih ada 2, ehm ga tau ini nanti mungkin mo beli lagi ya...punya kakak udah kelihatan agak kusam gitu karena yang sering dipakai...
  • kaos kaki dan kaos tangan masih banyak juga sekitar 6 pasang (yang lain pada ilang pasangannya)
  • Sepatu bayi masih ada 4 pasang
  • Topi bayi masih punya 4 
  • kasur bayi masih bagus cuma bantal dan gulingnya perlu belikan lagi karena yang punya kakak udah ilang ga tau kemana
  • alat steril botol, meski tekad ASI eksklusif 6 bulan seperti si kakak kan aku kerja jadi nanti tetep butuh botol untuk nyimpan ASIP jadi butuh alat ini Alhamdulillah kemarin waktu lahiran si kakak dapat kado ga tangung-tanggung 2 alat steril botol hikz...jadi ga beli
  • pompa ASI, bukannya manja sih kemarin pakai pompa manual rasanya sakit banget akhirnya suami belikan pompa elektrik jadi Alhamdulillah ASI lancar meski cuma 1 yang produksi karena yang satu ga tau mampet, semoga yang ini nanti dua-duanya lancar. Amin
  • Trus perlengkapan kayak bedak, minyak telon, tempat bedak, kapas bulat untuk bersihkan saat pup atau buang air kecil, karena aku ga pernah pakai tisu basah meskipun itu khusus untuk bayi. jadi ya pakai kapas bulat itu dikasih air hangat atau air matang. untuk bedak opsional sih karena pernah baca bedak ga baik untuk saluran pernafasan bayi.
  • Perlengkapan mandi bayi seperti sabun dan bak mandi
Apalagi ya??? kayaknya cuma itu saja....

Nah menurut banyak artikel yang saya baca untuk keperluan di RS juga harus disiapkan karena kita ga tau kapan persalinan itu terjadi. Nah untuk kelengkapan ke RS bisa diklasifikasikan menjadi 3 kelompok, yaitu kebutuhan debay, kebutuhan ibu dan kebutuhan ayah.

Untuk kebutuhan debay:
  • baju bayi
  • popok kain
  • diapers newborn
  • bedong
  • botol susu
  • tisu basah untuk bayi (jaga-jaga)
  • tisu biasa
  • minyak telon
Untuk kebutuhan ibu
  • baju untuk melahirkan kancing depan lengan pendek biar mudah nanti misal harus dipasang infus atau saat menyusui
  • kain/jarik/sarung bawa banyak aja untuk jaga-jaga bisa buat alas juga 
  • gurita ibu
  • handuk
  • perlengkapan mandi (pakai sabun cair biar praktis)
  • pompa asi
  • kipas (ini harus bawa karena ibukku ga bisa kalau ruang ber AC jadi meski nanti pesen kamar ruang ber AC percuma karena pasti dimatikan jadi ya mending bawa kipas saja)
  • kerudung/jilbab lebar biar klo ada tamu ga bingung
  • alat make up
  • baju pulang dari RS 
  • kartu berobat/ fc ktp
Untuk kebutuhan ayah
  • baju ganti
  • perlengkapan ibadah (Sholat)
  • perlengkapan mandi
  • charger, powerbank
  • ATM, dompet 
dan menurut artikel yang aku baca kalau bisa ketiganya harus dipisah biar nanti mudah mencarinya. Oh iya kalau ada yang tanya kenapa ga ada gurita bayi, memang menurut pengalaman si kakak RS menganjurkan tidak memakai gurita jadi ya gurita bayi tidak masuk dalam daftar list.

Ok ya cukup sekian dulu cuap-cuap dari diriku...besuk disambung lagi dengan cerita yang lain lagi...